Apakah kamu seorang kutu buku yang juga senang dan tertarik dengan desain arsitektur? Jika jawabanmu adalah iya, perpustakaan-perpustakaan di Jepang di artikel ini mungkin akan menarik perhatianmu. Tidak hanya memiliki koleksi buku yang sangat banyak, tapi juga punya desain menarik karena didesain oleh berbagai arsitek ternama Jepang, seperti Tadao Ando, Kengo Kuma, dan Toyo Ito. Hasilnya, perpustakaan ini punya bentuk gedung yang luar biasa! Bahkan, beberapa di antara pernah memenangkan berbagai penghargaan arsitektur di Jepang dan direkomendasikan oleh berbagai media asing. Penasaran? Inilah daftarnya yang dilansir dari Tsunagu Japan!
Tokyo
International Library of Children's Literature (didesain oleh Tadao Ando)
Ueno Park adalah salah satu tempat wisata terpopuler di Tokyo yang berisi berbagai fasilitas menarik, seperti kebun binatang, taman bermain, museum, galeri seni, dan tentunya perpistakaan besar yang wajib dikunjungi, apalagi buat kamu para kutu buku. Perpustakaan bergaya mansion ala barat ini didesain oleh arsitek ternama Ando Tadao. Selain karena bangunannya yang megah, perpustakaan ini dikenal sebagai perpustakaan Jepang pertama yang didedikasikan untuk karya sastra anak, membuatnya dinamai “International Library of Children's Literature.”
Bangunan International Library of Children's Literature yang elegan ini sangat populer di kalangan para orang tua lho karena isinya yang lengkap, ada lebih dari 400.000 buku sastra anak dan buku bergambar dalam berbagai bahasa! Tak hanya itu, perpustakaan ini juga didesain untuk berbagai acara, seperti story-telling, ruang pameran, ruang multimedia, dan berbagai ruangan serbaguna di mana anak-anak bisa membaca buku dengan leluasa. Jika kamu traveling bersama anak-anak, tempat ini wajib dikunjungi!
Kita Central Library
Kita Central Library adalah sebuah perpustakaan yang berlokasi di timur Tokyo. Bangunan ini pun cukup bersejarah. Sebelum menjadi perpustakaan seperti sekarang, bangunan ini merupakan sebuah gudang yang digunakan oleh para tentara Jepang. Dinding luarnya diperbaiki dan interiornya juga ditata ulang, membuat aura baru dan lama menyatu. Karena karakteristik eksterior batu bata merahnya, bangunan ini dijuluki "red brick library".
Bagian dalam perpustakaan ini sangat luas dengan langit-langit yang tinggi dan atmosfer unik yang bikin pengunjung tertarik. Apalagi, sekarang ada kafe juga lho, jadi pengunjung bisa membaca sekaligus menikmati segelas kopi.
Area Shikoku
Yusuhara Community Library, Kochi (didesain oleh Kengo Kuma)
Sebagai arsitek ternama Jepang, karya Kengo Kuma tentunya tidak diragukan lagi keindahannya. Misalnya saja salah satu masterpiece-nya, Yusuhara Community Library yang tersembunyi di balik hutan cantik di Prefektur Kochi, Shikoku. Meski masih terhitung sangat muda (selesai dibangun pada Mei 2018), perpustakaan ini sudah disebut-sebut sebagai perpustakaan tercantik di Shikoku lho.
Yusuhara Community Library dibuat dengan memanfaatkan pemandangan hutan yang mengelilinginya dan dibuat dengan kayu lokal fir, membutnya menjadi sebuah perpustakaan cantik dan nyaman dengan langit-langit yang tinggi. Ketika siang hari, cahaya alami yang cantik dapat masuk ke perpustakaan dan mengganti cahaya lampu, sementara pada malam hari, cahaya bersumber dari lampu tenaga surya. Hasilnya, perpustakaan ini menjadi terasa hangat dan nyaman, bikin para pembaca bisa bersantai.
Area Chubu
Minna no Mori Gifu Media Cosmos, Gifu (didesain oleh Toyo Ito)
Bangunan baru Gifu City Central Library mulai dibuka pada Juli 2015 dan didesain oleh Toyo Ito, seorang arsitek kenamaan Jepang. Seperti julukannya, "Minna no Mori Gifu Media Cosmos," perpustakaan ini bukanlah perpustakaan biasa, tapi sebuah kompleks multifungsional dengan berbagai fasilitas seperti hall untuk kegiatan belajar-mengajar, galeri seni, community center, dan masih banyak lagi.
Ketika kamu memasuki perpustakaan ini, hal pertama yang akan kamu lihat adalah langit-langitnya yang cantik, seperti dijahit dengan batang bambu. Material utama untuk bangunan ini adalah kayu yang membuat suasana terasa hangat. Area membacanya didesain dengan gaya streamlined yang memberikan efek visual menarik dengan lampu yang difilter, sehingga para pengunjung bisa membaca lebih nyaman dengan cahaya yang nyaman di mata.